A. PENGERTIAN
Kamera Lubang Jarum (KLJ) atau Pinhole Camera adalah sebuah kamera sederhana tanpa lensa yang memiliki satu aperture yang sangat kecil. Sederhananya, sebuah kotak/tabung kedap cahaya dengan sebuah titik lubang di satu sisi. Cahaya dari luar masuk melalui titik lubang lalu menghasilkan gambar terbalik pada sisi yang berlawanan dari tempat titik lubang tadi. Mata manusia bekerja dengan cara yang sama di bawah cahaya terang, seperti kamera dengan aperture kecil.
Karena kamera pinhole membutuhan waktu exposure yang cukup lama, shutter-nya bisa dioperasikan secara manual, yaitu dengan membuat sebuah tutup dari bahan kedap cahaya untuk membuka dan menutup lubang. Waktu exposure yang dibutuhkan biasanya dimulai dari 5 detik sampai beberapa jam tergantung besar kecilnya titik lubang yang dibuat.
B. PROSES TERJADINYA GAMBAR
1. Fokus
Penentuan
fokus Pada kamera berlensa manual jarak fokus bisa diatur dengan memaju
mundurkan posisi lensa. Sedangkan pada
KLJ hanya mempunyai celah cahaya sebesar lubang jarum, dengan celah cahaya yang
sangat kecil ketajaman gambarnya (Deep of Field) sangat tajam. Dengan syarat, jarak
pengambilan gambar tidak terlalu dekat sehingga hasil akhir foto akan fokus.
2. Bayangan Gambar
Mengacu pada
istilah fotografi berasal dari kata photos dan graphos yang artinya adalah melukis dengan cahaya. Maka objek bisa terlihat
semata-mata karena adanya cahaya.
pantulan
cahaya dari sebuah benda sangat dipengaruhi oleh warna benda tersebut. Misal
warna hitam doff mempunyai daya serap yang hampir sempurna terhadap cahaya ,
maka sangat sedikit cahaya yang bisa dipantulkan kembali. Berbeda dengan warna
putih mengkilat yang sifatnya kurang menyerap cahaya, dengan kata lain memiliki
daya pantul yang sempurna (hampir seluruh cahaya dipantulkan kembali).
3. Waktu Pencahayaan
Waktu
pencahayaan merupakan salah satu peristiwa yang terjadi pada proses fotografi.
Gambar yang di abadikan pada film atau kertas foto bisa sempurna jika lama atau
waktu pencahayaan pas (tidak kurang atau lebih). Artinya waktu yang dibutuhkan
benar-benar diperhitungkan. Jumlah satuan waktu untuk membakar film inilah yang
disebut waktu pencahayaan (exposure).
Ada dua macam exposure :
· Under Exposure
Semakin
singkat waktu pencahayaan, berarti cahaya yang masuk akan kurang atau terlalu
sedikit.akibatnya gambar yang dihasilkan sangat tipis (tidak jelas). Solusinya
perlu dilakukan penambahaan waktu pencahayaan.
· Over Exposure
Sebaliknya waktu pencahayaan yang berlebihan akan mengakibatkan gambar yang di hasilkan terlalu tebal (gelap). Solusinya ialah pengurangan waktu pencahayaan
Untuk mendapatkan pencahayaan yang pas dan berapa lama waktu pencahayaan
dalam memotret KLJ sangat dipengaruhi atau tergantung pada jam terbang sang
fotografer.
PEMBUATAN KAMERA LUBANG JARUM
A.
BAHAN
– BAHAN YANG DIPERLUKAN SEBELUM MEMOTRET
1. Kertas Foto Hitam Putih (B/W)
Berbagai macam merk, dan ukuran kertas foto hitam putih dipasaran cukup banyak dan bervariasi.
Oleh karena itu, si pemotret perlu mengetahui lebih jauh tentang kertas hitam
putih. Kertas foto hitam putih adalah kertas yang salah satu permukaannya
dilapisi emulsi. Emulsi terdiri dari beberapa lapisan :
· Lapisan paling bawah (lapisan kertas)
adalah lapisan dasar atau alas emulsi.
· Lapisan Barit adalah lapisan yang
berguna untuk mencegah perak bromida yang merembes kelapisan kertas.
· Lapisan Emulsi adalah lapisan inti
dari kertas foto, yaitu perak bromida atau perak halida.
· Lapisan Pelindung yakni lapisan
paling atas setelah lapisan emulsi. Berfungsi melindungi lapisan yang ada
dibawahnya.
2. Larutan Pengembang (Developer)
Merupakan larutan yang berfungsi
untuk mengembangkan atau menampilkan gambar.
3. Larutan Penghenti (Stop Bath)
Merupakan larutan asam seperti cuka,
sitrun, dll. yang berfungsi untuk menghentikan reaksi larutan pengembang.
4. Larutan Penetap (Fixer)
Berguna untuk menetapkan atau
mematenkan gambar.
B.
MEMOTRET
DENGAN KLJ
1. Memasang Kertas Negatif
Sebelum
memotret kertas negative harus sudah terpasang dalam KLJ. Pemasangan kertas
negative dilakukan dalam ruangan gelap atau changing bag, dan posisi kertas
yang ber emulsi di hadapkan ke lubang cahaya.
2. Mencari Objek
Sebelum
pemotretan dilakukan sebaiknya mencari objek yang pantas, bagus atau menarik
untuk di potret. Di anjurkan objek-objek yang tidak bergerak (mati).
3. Menentukan Angle dan Komposisi
Dalam
menentukan angle di anjurkan kamera jangan menghadap ke matahari usahakan
kamera membelakangi matahari agar benda atau objek yang di potret tidak siluet.
Untuk menentukan komposisi dalam KLJ gunakan insting/perkiraan kamu dengan
sudut pandang yang dihasilkan oleh lubang cahaya KLJ.
4. Cara Memotret
Saat proses pemotretan belum dilakukan, jepretan (rana) harus pada posisi tertutup. Ketika hendak merekam gambar (memotret) cukup membuka jepretan (rana) tersebut. Upayakan posisi kamera tetap stabil (tidak bergerak) selama proses pemotretan.
A.
PROSES
CUCI KERTAS NEGATIF
1. Sebelum mencuci siapkan dulu 3 nampan
:
· Nampan pertama: berisi larutan
pengembang (Developer) dan air dengan perbandingan 1 : 3.
· Nampan kedua: berisi larutan asam
(stop Bath) dan air. 10 tetes larutan asam 100 ml air.
· Nampan ketiga: berisi larutan penetap
(Fixer) dan air dengan perbandingan 1 : 1.
2. Setelah itu matikan semua lampu dan
hanya lampu merah saja yang menyala, agar proses pengembangan di nampan yang
berisi larutan pengembang (developer) terlihat.
3. Keluarkan kertas negatif dari KLJ.
4. Masukkan kertas negatif kedalam
larutan developer selama kurang dari 2 menit dengan menggoyang-goyangkan kertas
secara teratur.
5. Angkat kertas negatif dari larutan
developer, kemudian masukkan kedalam larutan stop bath selama kurang lebih 30
detik.
6. Selanjutnya masukkan kertas negatif
kedalam larutan fixer selama lebih dari 2 menit
7. setelah melalui tiga larutan,
kemudian bilaslah kertas negatif dengan air mengalir (Kran) secara teratur dan secukupnya.
8. keringkan kertas negatif dengan di
gantung di penjapit. Sebagai catatan, jangan sekali-kali mengeringkan kertas
negatif dibawah sinar Matahari secara langsung.
B.
PROSES
CETAK KERTAS POSITIF
1. Letakkan kertas negatif yang telah
dikeringkan diatas kertas foto baru. Posisi emulsi kertas foto baru berhadapan
dengan gambar yang ada di kertas negatif.
2. Letakkan kaca bening bersih diatas
kertas negative
3. Sinari kertas foto secara tegak
lurus. Catatan, lamanya penyinaran tergantung pada kualitas gambar pada kertas
negatif yang dihasilkan. Jika kertas negatif cenderung under exposure, proses
penyinaran sebentar. Sebaliknya, jika cenderung over exposure maka proses
penyinarannya lebih lama.
4. Selanjutnya kertas foto baru yang
sudah disinari masukkan ke cairan developer, stop bath dan fixer prosesnya sama
dengan cuci kertas negatif.
0 komentar:
Post a Comment