Jhepret News- Hari pertama bulan Ramadhan, 27 Mei
2017 UKM Jhepret Club Fotografi mengadakan Diklat Lanjut (Dikjut) yang ke-18 berjumlah 23 anggota lulus Diklat
( ALD). Dikjut dilaksanakan pada tanggal
27 Mei sampai 3 Juli 2017 yang diadakan
di sekretariat UKM Jhepret. Acara dimulai pukul 09.00-17.00 WIB. Acara ini
merupakan agenda kegiatan pendidikan bagi anggota lulus diklat yang biasa
dilaksanakan setiap tahunnya.
Pada
kegiatan kali ini anggota lulus diklat disuguhkan beberapa materi tambahan
tentang foto jurnalistik dan Black and White dengan pemateri yaitu pak Ajay
dari GEMA UIN Malang dan merupakan anggota JC sendiri, dan pemateri BW yaitu
Badrus Solih dan Alim Mubarok.
Pada
hari pertama untuk materi black and white yang meliputi foto BW digital, BW
analog, peralatan kamar gelap, dan materi Kamera Lubang Jarum (KLJ).
kemudian dilanjut pada siang harinya
dengan praktek hunting BW digital dan analog di area sekitar UIN Malang. Dihari
ke dua, dijelaskan materi Jurnalistik yang meliputi materi jurnalistik dan
jenis-jenis foto jurnalistik.
Pada
hari ke tiga anggota lulus diklat (ALD) difokuskan untuk praktek BW dan
Jurnalistik selama 5 hari. Dengan waktu yang kondisional serta di dampingi para
pengurus.
Praktek kamera analog dan Kamera Lubang Jarum merupakan
kegiatan khas dari JC yang selalu diadakan setiap tahun, dalam praktek ini
anggota lulus diklat membuat kamera sendiri dari bahan-bahan yang sudah
disediakan berupa paralon, alumunium foil, pilok hitam dan lain-lain yang
merupakan bahan untuk merakit kamera lubang jarum, tentunya dengan didampingi
oleh pengurus. Setelah itu mereka mencuci hasil jepretan mereka di kamar gelap
dengan racikan obat sendiri. “pengalaman yang luar biasa dan baru saya dapatkan
disini” ujar anggota Muda pada acara kegiatan Diklat lanjut kali ini.
Semakin
maraknya era digital, semakin maju peralatan fotografi yang semakin canggih dan
lebih simpel, tentu lebih diminati masyarakat luas. Sehingga kamera analog dan
kamera lubang jarum sudah jarang sekali dan tidak digunakan lagi karena
keterbatasan bahan yang beredar dipasaran dan harganya yang semakin mahal
menjadikan kamera lama sudah jarang diminati. Padahal seni dengan penggunaan
kamera lama lebih menantang dalam berseni.
Oleh karena itu, sebagai pecinta fotografi kita harus
mengetahui evolusi dan dari mana kamera itu berasal dan mengetahui tahap
perkembangannya. Salah satunya dengan diadakannya kegiatan dikjut yang
mempelajari kamera analog maupun kamera lubang jarum. Selain itu kamera jadul
mempunyai beberapa kelebihan dan lebih manual sehingga dapat lebih meningkatkan
kepekaan visual dan daya kreatifitas yang lebih tinggi dalam menangkap cahaya
dalam berbagai situasi dan kondisi.
Demikianlah
berita DIKJUT ke XVIII kali ini yang dilaksanakan selama satu minggu mulai
tanggal 27 Mei – 03 Juni 2017. Tetap semangat di bulan Ramadhan !
0 komentar:
Post a Comment